Sekitar 150 kucing ditemukan mati di gurun pasir di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, selama seminggu terakhir. Kelompok Hak Asasi Hewan atau People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) melaporkan penemuan itu pada Jumat (29/10/2023), seperti diberitakan AFP pada Jumat (6/10/2023). PETA mengatakan beberapa kucing dalam keadaan memprihatinkan.

Mereka berhasil diselamatkan hidup hidup oleh PETA. Kucing kucing itu terdiri dari berbagai ras, termasuk kucing Persia. "Sebagian kucing dibiarkan mati terjebak di dalam kandang atau berkeliaran di gurun tanpa makanan, tempat berlindung atau air," kata Chiku Shergill, seorang warga Abu Dhabi yang terlibat penyelamatan itu, dikutip dari CNN Internasional.

"Beberapa di antaranya terlalu lemah untuk bergerak meski hanya beberapa langkah," katanya. 150 Kucing Mati di Gurun Abu Dhabi setelah Dibuang dan Dibiarkan Mati di Kandang Mutasi Polri Terbaru: Cek Harta Dirpamobvit Polda Kaltara Kombes Joko Bintoro, Intip Isi Garasinya

Populer Internasional: Narges Mohammadi Peraih Nobel Perdamaian 150 Kucing Mati di Gurun Abu Dhabi Gesekan Budaya di Abu Dhabi Perkelahian Dua Tukang Parkir di Berastagi Menewaskan Satu Orang, Ribut Masalah Uang Parkir Halaman all

14 Arti Mimpi Kucing Mati, Kucing Hitam Mati dalam Islam, Apakah Pertanda Sial di Kehidupan Nyata? Kandang Terbakar di Banyuwangi, Satu Ekor Sapi Mati Terpanggang Pengakuan Kakak Ipar soal Ria Ricis Tak Pernah Disentuh, Teuku Ryan: Paham Agama Seperti Fitnah Halaman 4

Tim penyelamat menghitung ada 50 kucing mati di tempat parkir. Mereka menyelamatkan 95 kucing sejak Kamis (28/9/2023). Seekor anjing jenis Golden Retriever juga berhasil diselamatkan, dan seekor Husky ditemukan mati.

Beberapa hewan telah di microchip dan di sterilkan, menunjukkan bahwa mereka bukan hewan liar. “Kucing kucing lain terlalu lemah dan kami harus mengangkat mereka ke kandang kami. Mereka mengalami dehidrasi parah dan dibiarkan mati di gurun," kata Chiku. “Saya juga melihat beberapa kucing mati tepat di dalam kandangnya yang belum dibuka,” tambah Chiku.

Antara 30 hingga 40 ekspatriat dan pecinta hewan di Emirat menyumbangkan waktu dan keahlian mereka untuk misi penyelamatan, dikutip dari CBS News. “Saya melacak jejak kaki mereka (kucing) di pasir dengan senter dan mobil 4×4 hingga larut malam,” kata Singh, seorang relawan yang terlibat dalam penyelamatan. "Saya setiap hari ke sana mencari korban (kucing) yang selamat," lanjutnya.

Sekitar 10 kucing peliharaan dari Dubai yang diidentifikasi dengan microchip telah dikembalikan ke rumah mereka. Abu Dhabi memulai program Trap Neuter Return (TNR) pada tahun 2008 untuk mengendalikan kucing liar dan liar, terutama melalui Penampungan Hewan Abu Dhabi. PETA meminta UEA untuk menghadapi tindakan kejam ini.

Wakil Presiden PETA Asia, Jason Baker, menawarkan hadiah $5.000 bagi mereka yang memberikan informasi tentang siapa pun yang membuang kucing kucing ini di gurun. “Tindakan kekejaman ini tidak boleh dibiarkan begitu saja. Solusi terhadap krisis hewan tunawisma adalah dengan memandulkan, mensterilkan, dan mengadopsi dari tempat penampungan yang terlalu banyak bekerja dan kekurangan staf, yang telah diminta oleh PETA Asia kepada UEA selama bertahun tahun,” kata Baker. Departemen Kota dan Transportasi (DMT) Abu Dhabi mengatakan pada Rabu (4/10/2023), mereka akan menyelidiki insiden tersebut.

Pihaknya mendorong masyarakat untuk melaporkan rincian insiden itu dan mengambil tindakan untuk menemukan orang orang yang membuang kucing atau anjing di gurun. Katherine Polak, wakil presiden hewan pendamping Humane Society International, mengatakan dia senang melihat pihak berwenang menanggapi masalah ini dengan serius.