Pengamat Pasar Uang Lukman Leong menyebut pelemahan rupiah masih didominasi faktor eksternal. Menurutnya, desas desus mundurnya sejumlah menteri Presiden Joko Widodo tidak memberikan efek terhadap kepercayaan investor. Lukman meyakini investor dapat membedakan rumor dan realitas sehingga dampaknya tidak signifikan.
Analis DCFX Futures Itu melihat isu mundurnya menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) ini dikaitkan erat juga pilpres 2024. Lukman menyebut investor tentunya memiliki langkah langkah yang sudah disiapkan menghadapi segala bentuk risiko. “Investor telah bersiap dalam mengantisapasi segala kemungkinan termasuk perpecahan yang dapat menggangu pemerintah dalam menjalankan kebijakan,” ungkapnya.
Sadap WhatsApp Jarak Jauh 2024, Inilah Cara Sadap WA Tanpa Scan Barcode, Cocok Buat Pasangan LDR Pembobolan Rumah Warga Citra Borneo Palangkaraya Kali Ketiga, Pelaku Paham Situasi Area Kompleks Survei Elektabilitas Partai Politik Hari Ini, Persaingan Ketat Gerindra dan PDIP Jelang Pilpres 2024
Terjawab Berapa Umur Mayor Teddy Indra Wijaya, Profil/Biodata dan Jejak Karier Ajudan Prabowo RAMALAN ZODIAK Besok Minggu 4 Februari 2024: Aquarius Rezeki dari Keluarga, Aries Kurang Uang Pengakuan Kakak Ipar soal Ria Ricis Tak Pernah Disentuh, Teuku Ryan: Paham Agama Seperti Fitnah Halaman 4
Pengamat Pasar Uang lainnya Ariston Tjendra mengatakan hal senada terkait perkembangan di internal. Ariston menyampaikan rupiah bisa terdampak atas mundurnya Menteri Keuangan yang memiliki peran sentral dalam perekonomian. “Ini bisa memberikan sentimen negatif ke rupiah,” urainya.
Diketahui, Ekonom senior Faisal Basri mendengar kabar Menteri Keuangan Sri Mulyani dan menteri lainnya tengah menunggu waktu yang tepat untuk hengkang dari pemerintahan. Faisal mengklaim ada menteri yang sudah siap mundur dari pemerintahan Jokowi satu di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani. "Katanya nunggu momentum, mudah mudahan momentum ini segera insyaallah jadi pemicu yang dahsyat, seperti Pak Ginandjar (Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri Ginandjar Kartasasmita) dan 13 menteri lainnya mundur di zaman Pak Harto (Presiden Soeharto)," tuturnya.
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menyampaikan isu akan mundurnya 15 Menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) hanya sebatas rumor. Ia mengatakan isu tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan. Kabar burung itu kata dia, sengaja dihembuskan untuk menggoyang pemerintahan yang sudah berjalan dengan baik.
“Saya mantan Panglima langsung tanggap, ngerti saya itu, ada tujuan itu. Tujuannya untuk menggoyang ini, menggoyang pemerintah pemerintahan yang sudah baik baik ini, merongrong dan seterusnya,” kata Moeldoko, Jumat (19/1/2023). Moeldoko memastikan kabinet Presiden Jokowi tetap solid dan terus bekerja mengejar target pembangunan. Terlebih pemeritah memiliki program program strategis yang harus segera diselesaikan. “Waktu kita bekerja tinggal beberapa bulan, kita punya program strategis itu yang harus difokuskan, bahkan kecepatannya ditingkatkan. Semua menteri bekerja dengan baik, dan kita di kabinet tetap solid mengejar pembangunan,” katanya.
Eks Panglima TNI tersebut juga menepis anggapan bahwa kontestasi politik telah membuat kondisi di dalam Kabinet Indonesia Maju tidak kondusif lantaran beberapa menteri ikut dalam Pemilu 2024. Namun, Moeldoko kembali memastikan situasi di kabinet tetap kondusif. “Di ruangan sidang kabinet semua berjalan happy happy saja, tidak ada masalah komunikasi, tidak ada muncul emosi yang aneh aneh. Semuanya datang seperti tidak ada pemilu, tidak ada yang berubah situasinya. Kalau ada istilah heboh, yang heboh siapa sih, kan orang orang itu saja,” ujar Moeldoko.
Pada kesempatan itu, Moeldoko meminta kepada masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan munculnya isu yang tidak jelas kebenarannya.