PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni bakal membangun tiga kapal baru yang rencananya akan beroperasi pada 2027 sampai 2028. Direktur Utama PT Pelni, Tri Andayani mengatakan, pengadaan kapal baru itu nantinya ditopang melalui penyertaan modal negara (PMN) yang diajukan senilai Rp 4 triliun pada tahun 2024. Menurut Anda, pengadaan tiga kapal itu membutuhkan waktu 2 sampai 2,5 tahun untuk proses pembangunan. Adapun besaran dana yang perlu dikeluarkan sebesar Rp 1,5 triliun untuk satu kapal.

"Dari PNM yang diusulkan Rp 4 triliun, nah satu unit kapal itu di angka Rp 1,5 triliun. Jadi pengadaan 3 (kapal) dan Rp 500 miliar dari modal Pelni," kata Anda usai Media Expose Paparan Kinerja Semester I Tahun 2023 PT Pelni, di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Anda menuturkan, pengadaan tiga kapal baru itu dilakukan mulai tahun 2024. Dia mengaku bahwa saat ini sebanyak 12 kapal Pelni sudah berusia 30 tahun. Sementara di tahun 2024 nanti, terdapat 2 kapal lagi yang masuk usia 30 tahun.

Mulai Tahun Depan Pelni Lakukan Pengadaan Tiga Kapal Baru, Satunya Seharga Rp1,5 Triliun Mulai Besok, Tiket Kapal Pelni Periode Natal dan Tahun Baru 2023 Sudah Bisa Dipesan Cara Beli Tiket Kapal Pelni untuk Libur Natal dan Tahun Baru, Sudah Tersedia Mulai 17 November

Pelni Operasikan 68 Kapal Pada Periode Natal dan Tahun Baru 2024 Sindiran Teuku Ryan ke Suami Oki Setiana Dewi, Murka Disebut Tak Pernah Sentuh Ria Ricis: Allah Tahu Halaman 4 Berikut Isu yang Akan Disuarakan Saat Kampanye Anies Baswedan di Kotamobagu Sulawesi Utara

Menilik Desain Megah Rumah Lionel Messi di Miami, Berbentuk Huruf 'M' Seharga Rp1,5 Triliun Pengakuan Kakak Ipar soal Ria Ricis Tak Pernah Disentuh, Teuku Ryan: Paham Agama Seperti Fitnah Halaman 4 "Terus terang ada 12 unit kapal yang usia teknisnya di atas 30 tahun dan bahkan nanti kalau sudah bergerak ke 2024 akan bertambah lagi menjadi 14 unit kapal yang berusia di atas 30 tahun," ungkapnya.

Terakhir, Anda mengatakan, pengadaan tiga kapal baru ini diharapkan bakal mengurangi kepadatan penumpang yang kerap terjadi. Bahkan, Anda mengaku bahwa masyarakat acap kali mengeluhkan kondisi tersebut. "Masyarakat itu aduh mengeluh banyak sekali penumpangnya dan udah kayak tidak muat orang. Hal itu karena di satu sisi demand dari masyarakat akibat berkurangnya frekuensi pesawat luar biasa," ucap Anda. "Di satu sisi jumlah kapal kita tetap, kemudian ada moda transportasi yang berkurang frekuensinya ataupun jumlahnya jadi ya. Saya berharap dengan penambahan Armada nanti itu bisa mengurangi kepadatan penumpang di dalam kapal," sambungnya.