Setelah tur Istanbul selama tiga hari, kami melanjutlan perjalanan menuju kota Bursa. Perjalanan dari Istanbul ke Bursa ditempuh sekitar 2 3 jam via jalan tol. Pemandangan menuju ke Bursa indah sekali, mulai dari gedung gedung pencakar langit yang menjulang tinggi, laut Marmara, perbukitan, hingga kebun zaitun.

Untuk menuju Bursa, kami harus menyeberang dari Eropa ke Asia lewat jembatan Bosphorus. Tujuan kami yang pertama adalah Puppet Teater of Hacivat and Karakoz. Singkatnya, Hacivat dan Karakoz merupakan tokoh 'wayang kulit' khas Bursa, Turkiye.

Katalog Promo Tupperware di Akhir Bulan Januari 2024, Tempat Buah Beli 2 Gratis 1 Renungan Harian Katolik Minggu 4 Februari 2024, Semua Orang Mencari Engkau Makin Nantang setelah Ditegur KPI, Ivan Gunawan Janji Ubah Wajah Lebih 'Lakik', Pamer Ketemu Dokter

Renungan Harian Katolik Minggu 4 Februari 2024, Semua Orang Mencari Engkau Sosok Abib, Pria Yang Calon Istrinya Dihamili Orang Lain Tapi Tetap Bersedia Menikahi, Berakhir Pilu Halaman 4 Jakarta Sengit, Cek 3 Survei Elektabilitas Pilpres 2024 Terbaru, Terjawab Capres Terkuat di Ibu Kota

Waktu Makan Terbaik untuk Penderita Diabetes, Dapat Mengelola dan Turunkan Gula Darah Pengakuan Kakak Ipar soal Ria Ricis Tak Pernah Disentuh, Teuku Ryan: Paham Agama Seperti Fitnah Halaman 4 Dalam bahasa daerah wayang kulit ini dinamai Hayali yang artinya bermain bayangan.

Kalau di Indonesia, wayang digerakkan oleh dalang, di Bursa atau Turkiye dimainkan oleh Hayal. Tidak berbeda jauh dengan wayang di Indonesia, pertunjukkan Hayali juga menggunakan tirai putih dengan cahaya temaram dari lilin. Hacivat dan Karakoz merupakan dua tokoh utama sejak pertama kali hiburan ini dikenalkan ke masyarakat oleh Seyh Kustereh.

Sayangnya, Hayali mulai kurang diminati. Sekarang, hanya ada sekitar 10 Hayal di Bursa yang memainkan Hayali. Pertunjukkan Hayali juga mulai jarang.

Usai menyelesaikan tur di Puppet Teater of Hacivat and Karakoz, kami melanjutkan perjalanan ke Museum Iznik atau Iznik Muzesi. Iznik Muzesi buka dari pukul 08.00 17.00 waktu setempat. Biasa masuk Museum Iznik hanya 70 Lira Turki atau sekitar Rp 40.000.

Koleksi di Museum Iznik semua asli. Selanjutnya, kami juga memasuki kompleks Nilüfer Hatun Imareti Iznik Müzesi. Destinasi ini masih terhubung dengan Iznik Museum.

Museum ini dibangun untuk mengenang sosok Nilüfer Hatun. Museum ini berfungsi sebagai Museum Seni Islam Turki. Destinasi selanjutnya setibanya di Iznik adalah Aya Sofya.

Masjid ini awalnya sebuah gereja yang dibangun pada abad ke 4. Aya Sofia awalnya dibangun sebagai gereja basilika era Bizantium. Kemudian setelah penaklukan Ottoman, Aya Sofia diubah menjadi Masjid Orhangazi.

Bangunannya masih asli dan hanya diubah sedikit. (*)